MENGUJI RESUS PADA MANUSIA
I.
JUDUL
KEGIATAN : Menguji rhesus pada manusia.
II.
TUJUAN
KEGIATAN :
·
Melakukan uji
resus pada manusia
·
Menentukan jenis resus orang yang di uji
III.
WAKTU
PELAKSANAAN :
Hari : Rabu, 05 Desember 2012
Waktu : 10.00-11.30 WIB
Tempat : Ruang kelas XI IPA 2
IV.
DASAR TEORI
:
Jenis penggolongan darah dengan cara lainnya selain dengan AB0 dan yang
cukup dikenal yakni
dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari
monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh
Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel
darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada
permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis
penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah
O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A
lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan
darah B.
Kecocokan faktor
Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+
sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen
Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis.
Hal ini terutama
terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh
dapat mempengaruhi janin pada saat kehamilan.
Tabel 2: kecocokan pendonoran rhesus
Gol.darah resipien
|
Donor
|
|||
Golongan darah manapun
|
||||
AB+
|
O+
|
A+
|
B+
|
AB+
|
AB-
|
O-
|
A-
|
B-
|
AB-
|
A+
|
O-
|
O+
|
A-
|
A+
|
A-
|
O-
|
A-
|
X
|
X
|
B+
|
O-
|
O+
|
B-
|
B+
|
B-
|
O-
|
B-
|
X
|
X
|
O+
|
O-
|
O+
|
X
|
X
|
O-
|
O-
|
X
|
X
|
X
|
V.
ALAT DAN
BAHAN :
·
Serum Anti-D
·
Alkohol 96%
·
Blood lancet
·
Kaca objek
·
Garpu kecil
·
Kapas
·
Sunlight
VI.
CARA KERJA :
1.
Siapkan kaca objek, pastikan dalam keadaan bersih.
2.
Gosok salah satu jari tangan kiri orang yang akan
diuji resusnya dengan kapas yang sudah diberi alkohol 98%.
3.
Buka blood lancet, kemudian tusukkan blood lancet ke
salah satu jari dengan cepat.
4.
Pencet jari tersebut dari atas ke bawah kemudian
teteskan darah yang keluar pada kaca objek .
5.
Tetesan serum Anti-D pada tetesan darah.
6.
Aduk dengan menggunakan tusuk gigi pada tetesan darah
.
7.
Tunggu hingga beberapa menit.
8.
Amati hasil yang didapatkan.
9.
Tentukan resus orang tersebut.
10.
Ambil gambar.
11.
Cuci kaca objek menggunakan sunlight.
12.
Bersihkan alat dan bahan yang telah digunakan
praktikum.
VII.
HASIL
PENGAMATAN :
Gumpalan darah saat dicampur
dengan Anti-D
|
Rhesus positif (+)
Rhesus adalah salah satu sistem penggolongan darah selain ABO
yang masih sangat erat hubungannya dengan sistem ABO sendiri. Cara
mengetahuinya adalah dengan meneteskan serum Anti-D pada darah seseorang ,dan
yang dapat dilihat berdasarkan pernyataan dibawah ini :
-
Jika setelah dicampurkan, darah mengalami
penggumpalan. Maka rhesus orang tersebut adalah positif (+)
-
Jika setelah dicampurkan, darah tidak mengalami
penggumpalan. Maka rhesus orang tersebut adalah negatif (-)
VIII.
KESIMPULAN
:
Rhesus
|
Anti-D
|
+
(positif)
|
Menguumpal
|
·
(negatif)
|
Tidak menggumpal
|
Penggolongan rhesusdapat digolongkan menjadi 2
(dua) macam yaitu positif dan negatif.
Rhesus dapat diketahui dengan tes menggunakan
serum Anti-D dengan sampel dari darah seseorang.
- jika
darah ditetesi Anti-D menggumpal maka darah tersebut memiliki rhesus +.
- jika darah ditetesi Anti-D tidak menggumpal
maka darah tersebut memiliki rhesus -.
Setelah
tetesan darah yang dicampurkan ke dalam serum Anti-D dan ditunggu selama
beberapa menit, darah tersebut mengalami penggumpalan. Jadi berdasarkan tabel
data diatas dapat di simpulkan bahwa kandungan rhesus yang ada pada darah saya
adalah + (positif).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar